Wisata di Tanjung Puting, Coba Rain Forest Trekki

KOMPAS.COM(Nabilla Ramadhian) -- Taman Nasional Tanjung Puting terkenal sebagai kawasan konservasi yang menampung sekitar 30.000–40.000 orangutan. Taman nasional ini berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Pemandu Tur sekaligus Founder Orangutan Journey, Mickey Juanda, menuturkan, jalur dalam hutan di taman nasional bisa dijadikan sebagai tempat untuk trekking bagi mereka yang tertarik.

“Pola wisata di Tanjung Puting ada rain forest trekking. Tapi ini menyesuaikan, kalau klien sanggup untuk jalan jauh maka distance akan kita adjust,” kata Mickey dalam sesi webinar bertajuk Support Indonesia Tourism, Discover Borneo & The World’s Capital of Orangutans, Minggu (7/6/2020).

Mickey menuturkan trekking di Taman Nasional Tanjung Puting terbilang cukup mudah dan jalur relatif datar.

Bahkan untuk light trekking, wisatawan usia 6–70 tahun masih bisa melakukannya. Pastikan menggunakan sandal gunung atau sepatu yang nyaman.

“Walaupun tampaknya ringan dan (jalur) datar, tetap kita harus ingat bahwa kita pergi ke wildlife. Dari penyedia jasa atau pemandu, kita sediakan first aid kit ketika ada kondisi yang memerlukan penanganan,” tutur Mickey.

Apabila kamu penggemar kegiatan trekking, kamu bisa minta ke pemandu atau ranger untuk jalur yang sedikit menantang.

Untuk ekspedisi, Mickey mengatakan bahwa wisatawan akan diajak menjelajahi hutan belantara yang masih memiliki semak belukar belum ditebas guna memberi jalan.

Namun untuk melakukan hal tersebut, Mickey menyarankan untuk memesan perjalanan di TN Tanjung Puting selama 5 hari.

“Kita akan buat satu hari khusus untuk trekking yang jalurnya benar-benar cukup jauh, 17 – 20 kilometer. Kita tidak combine kunjungan untuk liburan dengan full trekking,” tutur Mickey.

Selain itu, kamu juga bisa menikmati night trekking dengan pengawalan atau izin ranger. Di sana, kamu bisa melihat spesies nokturnal.